Riset Internasional Publikasi Membahas Deteksi Dini Tuberkulosis
Riset berjudul “eNose-TB: A Trial Study Protocol of Electronic Nose for Tuberculosis Screening in Indonesia” merupakan riset yang sudah dipresentasikan Morita di hadapan ilmuwan internasional di dalam ajang tersebut.
Publikasi ini mengangkat mengenai screening atau deteksi dini tuberkulosis dan penyakit lainnya melalui electronic nose (eNose-TB). Alat yang sudah diujicobakan terhadap persoalan di Yogyakarta berikut berperan mendeteksi pola pernafasan penderita tuberkulosis, terutama terhadap fase awal.
Umumnya, Morita menjelaskan pasien yang mengidap tuberkulosis mempunyai metabolisme yang tidak serupa bersama dengan kondisi normal terhadap umumnya. Volatile Organic Compounds (VOCSs) merupakan senyawa yang dihasilkan oleh penderita karena adanya Microbacterium Tuberculosis di dalam proses pernafasan.
Senyawa inilah yang berusaha dideteksi oleh eNose melalui hembusan nafas penderita. Pasien cukup menghembuskan nafas terhadap kantung udara yang mengakses bersama dengan alat deteksi dan secara otomatis, eNose bakal memberikan pola kandungan di dalam udara pernafasan tersebut.
Riset Morita terhadap eNose dinilai bisa memberikan solusi gampang dan efektif untuk pendeteksi dini bagi penanganan penyakit tuberkulosis. Hal ini karena deteksi dini adanya penyakit bisa memicu pasien ditangani lebih cepat dan memperbesar peluang kesembuhan. Tak cuma karena kemudahan dan kecepatan penggunaannya, namun terhitung karena alat-alat untuk membuat eNose sangat gampang ditemui di masyarakat.
Selain mempresentasikan riset eNose tersebut, Morita terhitung berkesempatan menjadi panelis bertema Climate Change bersama dengan 5 ilmuwan lainnya.
“Saya berkesempatan menjadi panelis di dalam diskusi panel bersama dengan peraih nobel, Peter Laurete; ilmuwan asal Jerman, Leonard Schmitt; ilmuwan asal MIT-USA, Jana; ilmuwan senior Jerman, Joacim Roklov; serta perwakilan WHO, Diarmid Campbell-Lendrum,” ujarnya.
Cerita Dosen UGM Jadi Delegasi di Lindau Nobel Laurete Meeting 2023 di Jerman
Dua Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Antonia Morita Iswari Saktiawati dan Agnes Rosarina Prita Sari berhasil menjadi delegasi ilmuwan muda terhadap ajang 72nd Lindau Nobel Laurete Meeting terhadap 25-30 Juni 2023, di Jerman.
Lindau Nobel Laurete Meeting merupakan penganugerahan peraih Nobel Lindau sekaligus pertemuan ilmuwan-ilmuwan muda dunia di bidang kedokteran. Ajang ini menggaet lebih berasal dari 600 ilmuwan yang berdiskusi seputar penelitian kesegaran dunia.
Morita, perwakilan Indonesia menjadi salah satu berasal dari 45 ilmuwan yang terpilih untuk menjadi presentator penelitiannya. “Saya memberikan presentasi di Next Gen Science Session, 45 berasal dari 635 young scientist yang dipilih untuk memberikan presentasi tentang riset mereka,” ucap Morita dilansir berasal dari web https://www.smkn5-tng.com/ terhadap Rabu, 5 Juli 2023.